. Bentuk Penerapan Otomasi Kearsipan
a. Otomasi
kearsipan dinamis
1. Penciptaan
arsip meliputi kegiatan teknis pembuatan
dokumen, penerimaan dan pengiriman dokumen, serta registrasi dokumen
menjadi arsip.
2. Pemeliharaan
dan penggunaan arsip
a. Distribusi arsip
b. Pemeliharaan
/ penyimpanan arsip
c. Penggunaan
arsip
3. Penyusutan
arsip
Mencakup kegiatan :
a. Pemindahan
arsip dari tempat penyimpanan aktif ke inaktif
b. Penyerahan
arsip yang bernilai guna pertanggungjawaban nasional ke arsip nasional atau
lembaga kearsipan daerah
c. Pemusnahan
arsip yang tidak lagi memiliki nilai guna
b. Otomasi
kearsipan statis
1. Akuisisi
(pengumpulan)
2. Pengolahan
3. Penyimpanan
4. Perawatan
5. Layanan
arsip
2. Infrastruktur
Otomasi Kearsipan
Infrastruktur otomasi kearsipan adalah hal
penting yang diperhatikan sebelum memulai penerapan otomasi kearsipan itu
sendiri.
Pengembangan otomasi kearsipan disuatu
lembaga dilandasi oleh 4 infrastruktur utama, meliputi :
1. Suprastruktur
otomasi kearsipan yang memuat antara lain kepemimpinan manajemen lembaga
(e-leadership), sumberdaya manusia (human resources) dan peraturan yang terkait
dengan pengembangan otomasi kearsipan.
2. Infrastruktur
jaringan yang memuat antara lain protocol komunikasi, topologi, teknologi dan
keamanan.
3. Infrastruktur
informasi kearsipan yang memuat antara lain elemen data arsip dinamis dan
statis .
4. Infrastruktur
aplikasi yang memuat antara lain aplikasi pengelolaan arsip dinamis dan statis.
Metadata merupakan informasi yang terstruktur atau semi-terstruktur yang
memungkinkan penciptaan, registrasi, klasifikasi, akses, preservasi dan
penyusutan arsip dapat dilakukan sepanjang waktu baik didalam atau di luar
domain.
Penerapan metadata pengelolaan arsip dalam suatu organisasi tergantung
pada :
1. Kebutuhan
bisnis.
2. Lingkungan
pengaturannya.
3. Risiko
yang berdampak pada pelaksanaan bisnis.
Metadata dapat diciptakan dan
digunakan untuk tujuan tunggal, tujuan tertentu, atau bermacam-macam tujuan. Metadata
pengelolaan arsip dapat dibagi untuk semua tujuan tersebut.
1. Metadata
untuk e-bisnis
2. Metadata
untuk preservasi
3. Metadata
untuk deskripsi sumber
4. Metadata
untuk penemuan sumber
5. Metadata
untuk pengelolaan hak
Infrastruktur aplikasi memegang peranan
sangat penting daam pengembangan otomasi kearsipan. Fungsionalitas dari
infrastruktur aplikasi meliputi :
1. Manajemen
transaksi
2. Pengelompokan
sumber daya
3. Penyampaian
pesan antar aplikasi yang andal
4. Manajemen
sistem
5. Perangkat
pengembangan aplikasi tingkat lanjut
6. Pengaturan
akses
7. Intereoperabilitas
dengan teknologi yang ada
Karena infrastruktur aplikasi
memeinkan peran kunci dalam strategi otomasi kearsipan, beberapa hal yang harus
mendapat perhatian antara lain :
1. Kinerja
jaringan
2. Penggunaan
bandwidth
3. Manajemen
koneksi
4. Keamanan
dan aksesibilitas
5. Skalabilitas
a. Terpadu
b. Sederhana
c. Dapat
diperluas
Sumber : BMP Otomasi dalam Kearsipan/ASIP4432
Pengarang : M. Imam Mulyantono
No comments:
Post a Comment