Friday 28 July 2017

Matahari

                                                       Sumber poto : Pixabay.com

Cobalah keluar pada siang hari dan lihatlah ke atas. Apa yang kalian rasakan ? Tentu kalian akan merasa silau. Hal itu terjadi karena pancaran cahaya matahari sangat banyak. Apabila kita memaksakan untuk melihat cahaya tersebut, bisa-bisa kita akan mengalami kebutaan.

Permukaan matahari sangat panas dan mengeluarkan cahaya dari bola gasnya yang berpijar. Contoh serupa adalah api lilin. Begitu api menyala, timbul cahaya dan panas. Baik matahari maupun api merupakan sumber cahaya alami.

Cahaya putih matahari terdiri atas tujuh warna, yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila (indigo), dan ungu. Apabila ketujuh warna itu bercampur, hasilnya adalah cahaya putih. Spektrum warna terbentuk karena cahaya yang berlainan warna terbias pada sudut yang berlainan.

Matahari adalah bintang terdekat dari bumi dengan jarak rata-rata 149.680.000 kilometer. Matahari dikategorikan sebagai bintang kecil jenis G.

Matahari merupakan sebuah bola gas raksasa yang berpijar dan ternyata bentuknya tidak benar-benar bulat. Matahari mempunyai khatulistiwa cekulator dan kutub karena gerak rotasinya. Garis tengah ekuatorialnya 864.000 mil. Sedangkan garis tengah antar kutubnya 43 mil lebih pendek. Matahari merupakan anggota tata surya yang paling besar. Sebab 98 % massa tata surya terkumpul pada matahari.

Selain sebagai pusat peredaran, matahari juga merupakan pusat sumber energi di lingkungan tata surya. Matahari terdiri atas inti dan tiga lapisan kulit, masing-masing fotosfer, kromosfer dan korona. Didalam inti matahari terjadi reaksi fungsi nuklir inti hidrogen yang menjadi inti helium, dan menghasilkan energi radiasi yang sangat besar.

Material terbentuk dari ledakan bintang generasi pertama seperti yang diyakini oleh ilmuwan, bahwasannya alam semesta ini terbentuk oleh ledakan big bang sekitar 14.000 juta tahun yang lalu.

No comments:

Post a Comment