Catatan ini adalah lanjutan dari rangkuman Buku Materi
Pokok, Hubungan Masyarakat, SKOM 4103 modul 5-9
Persuasi
Persuasi didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat
paparan informasi dari orang lain. Menurut aristoteles persuasi dapat
didasarkan pada sebuah sumber kredibilitas (ethos), emosional (pathos), atau
logika ( logos), atau bahkan kombinasi dari ketiganya.
Johnston (1994) memberikan definisi yang lebih spesifik
dengan menyatakan bahwa persuasi adalah proses transaksional diantara dua orang
atau lebih dimana terjadi upaya merekonstruksi realitas melalui pertukaran
makna simbolis yang kemudian menghasilkan perubahan kepercayaan, sikap dan atau
perilaku secara sukarela.
Kegiatan persuasi selalu ditandai oleh empat hal, yakni :
1. Melibatkan
sekurang-kurangnya dua pihak
2. Adanya
tindakan mempengaruhi secara sengaja
3. Terjadi
pertukaran pesan persuasive
4. Adanya
kesukarelaan dalam menerima atau menolak gagasan yang ditawarkan.
Beberapa model yang sering digunakan dalam proses persuasi,
antara lain : model respon kognitif (greenwald, 1968), teori pemrosesan
informasi (information processing theory-Mcguire-1968) dan dua model proses
ganda yaitu model kemungkinan elaborasi dan model sistematik heuristic.
Komponen yang terlibat dalam persuasi adalah :
1. Komunikator
2. Pesan
3. Saluran
4. Komunikan
5. Efek
Pendapat Umum
Pendapat Umum (opini public) merupakan suatu akumulasi citra
yang tercipta atau diciptakan oleh proses komunikasi.
Cutlip dan center pernah mengatakan bahwa opini adalah
kecenderungan untuk memberikan respons terhadap suatu masalah atas situasi
tertentu.
Faktor-faktor yang bisa menyebabkan terbentuknya pendapat
umum antara lain adanya relitas factual tertentu yang kemudian menjadi wacana
dalam proses komunikasi.
Adapun faktor-faktor komunikasi tersebut adalah :
1. Faktor
Psikologi
2. Faktor
Sosiologi
3. Faktor
Budaya
4. Faktor
Media masa
Adapun beberapa kkonteks kerja pendapat umum antara lain :
1. Memperbaiki
citra baru
2. Mempertahankan
citra yang telah terbangun
3. Memperbaiki
citra yang telah terpuruk
4. Menguatkan
citra karena kekuatan bersaing
5. Menguatkan
atau mempertahankan citra ketika berada dipuncak
Proses Kerja Humas
Penelitian
Penelitian sebagai tahap pertama dalam metode kerja humas
adalah untuk mengetahui “what happening now” dengan hubungan-hubungan
organisasi, “what happening now” dengan public-publik organisasi, sehingga
dengan mengetahui “apa yang terjadi” bisa segara dirumuskan permasalahan
kehumasan dengan tepat.
Penelitian adalah suatu tindakan dalam rangka mengumpulkan,
mengolah, menganalisis, dan menyajikan data secara sistematik dan objektif.
Jenis-jenis penelitian :
Lerbinger (1988) dalam Public Relation Review yang dikutip
oleh Ngurah Putra (1999) mengemukakan 4 jenis penelitian dalam kehumasan, yakni
:
1. Environmental
monitoring
Pementauan lingkungan dibuat untuk
mengamati kecenderungan-kecenderunyan dalam pendapat umum dan berbagai
peristiwa dalam lingkungan social politik organisasi yang mungkin akan punya
pengaruh penting terhadap sebuah organisasi.
2. Publik
Relation Audit
Melibatkan sebuah studi lengkap untuk
mengetahui posisi humas sebuah organisasi sehingga dapat dirancang
program-program komunikasi : bagaimana posisinya dalam pandangan berbagai
publiknya.
3. Communication
Audit
Audit komunikasi merupakan sebuah analisis
lengkap tentang komunikasi organisasi internal dan atau eksternal yang
dirancang untuk memahami kebutuhan, kebijakan, praktek, dan kemampuan
komunikasi, untuk menemukan data sehingga manajemen puncak dapat membuat
keputusan yang ekonomis dan berdasarkan informasi lengkap tentang tujuan
kedepan komunikasi organisasi.
4. Social
Audit
Audit social umumnya merupakan survey sikap
dan pendapat yang mengukur persepsi berbagai public tentang keresponsipan
social sebuah organisasi.
Perencanaan dan Pemrograman
Fungsi sebuah perencanaan adalah menyusun kerangka kerja
sebuah program humas.
Definisi humas yang dikemukakan oleh institusi of Public
Relation adalah sebagai berikut : Praktik PR adalah usaha yang direncanakan
serta dilakukan secara kontinyu untuk menciptakan dan menjaga nama baik
(goodwill) dan kesepahaman bersama antara suatu organisasi dengan publiknya.
Unsur-unsur perencanaan :
Reilly (1988) dalam bukunya menyatakan bahwa, sebuah
perencanaan mungkin bertujuan positif, preventif, atau tindakan perbaikan.
Langkah-langkah yang diambil dalam perencanaan :
1. Rumusan
Masalah
Perumusan masalah didapatkan setelah
memperoleh fakta-fakta melalui hasil penelitian. Rumusan masalah juga harus
dinyatakan secara spesifik dan jelas.
2. Penentuan
sasaran dan tujuan
Tahapan penetuan sasaran dan tujuan menjadi
penting karena beberapa hal. Cutlip, Center dan Broom (1994) menyatakan fungsi
penentuan sasaran dan tujuan ini adalah :
a. Memberi
fokus dan arah bagi orang yang akan mengembangkan strategi dan taktik program
b. Sebagai
panduan bagi orang yang akan melaksanakan program
c. Memebri
rincian ukuran keberhasilan untuk memantau dan mengevaluasi program.
Sasaran dan tujuan haruslah
dipahami sebagai outcome objective, Cutlip, Center dan broom (1994) memberikan
taksonomi sebagai berikut :
1. Knowledge
Outcome, yakni berupa pengetahuan atau pemahaman public terhadap organisasi dan
sebaliknya pemahaman organisasi terhadap public.
2. Predisposition
Outcome, yakni berkaitan dengan sikap atau kecenderungan tindakan . Misalnya
meningkatkan orang yang setuju terhadap suatu ide.
3. Bihavior
Outcome, yakni berupa perilaku nyata yang Nampak. Misalnya meningkatkan jumlah
orang yang melaksanakan suatu keputusan.
3. Penentuan
jadwal dan anggaran
4. Penentuan
anggaran
Implementasi
Implementasi atau pelaksanssn adalah tahapan yang harus
dilakukan setelah tahap perencanaan selesai dikerjakan dan perencanaan tersebut
matang. Implementasi dalam program humas berupa suatu tindakan dan komunikasi.
Seperti kata Burston yang dikutip Cutlip, Center dan
Broom(1999), bahwa sekarang humas membantu organisasi tidak hanya dengan
mengatakan apa, atau berkomunikasi, melainkan juga dengan melakukan apa atau
suatu tindakan.
Strategi komunikasi dalam program humas berarti dalam
membingkai pesan, memilih media yang tepat, dan kemampuan memahami penerima
pesan. Termasuk di dalamnya adalah bagaimana mengatasi dan mengurangi
hambatan-hambatan komunikasi. Prinsip pertama membingkai isi pesan adalah mengetahui
posisi organisasi dalam suatu persoalan. Prinsip kedua adalah mengetahui
kebutuhan, perhatian, dan kepedulian sasaran public. Beberapa contoh media
komunikasi meliputi telepon, surat, pertemuan langsung, pidato, radio, surat
kabar, telepisi, maupun internet. Masing-masing saluran komunikasi yang ada
memiliki tingkat keefektifan yang berbeda-beda. Pembagian public dalam humas
bisa mengikuti pembagian berdasarkan segmentasi tertentu. Misalnya segmentasi
publikberdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, psikografis (gaya hidup),
kepentingan (interesting). Bisa juga berdasarkan keaktifannya terhadap suatu
persoalan.
Evaluasi
Evaluasi program humas pada dasarnya adalah melihat
efektivitas suatu program yang telah dilaksanakan dan sumbangan program humas
ini bagi organisasi.
Manfaat evaluasi menurut Gregory (2001) adalah :
1. Memfokuskan
usaha
2. Menujukan
keefektifan
3. Memastikan
sfisiensi biaya
4. Mendukung
manajemen yang baik
5. Memfasilitasi
pertanggungjawaban
Cutlip, Center dan Broom (1994) mengemukakan tiga tingkat
dan tahap evaluasi, yaitu :
1. Preparation
evaluation
2. Implementation
evaluation
3. Impact
evaluation
Metode dan teknik evaluasi :
1. Analisis
isi
2. Riset
audiens
Teknik Komunikasi dalam Humas
Teknik Komunikasi
Lisan
Menurut Moore,1981.Komunikasi lisan bisa menjadi media
organisasi yang paling efektif dan paling murah untuk menyampaikan informasi
kepada public.
Beberapa komunikasi lisan yang patut kita pelajari dalam
bidang humas antara lain : Lobi, Negosiasi, dan Presentasi.
A. Lobi
Lobi bisa dipahami sebagai suatu kegiatan
komunikasi dengan tujuan mewujudkan kepentingan orang yang melakukan lobi
(pelobi) atau seseorang atau organisasi yang menggunakan pelobi dengan cara
halus.
Seitel dan kasali (1994) membuat
tahapan-tahapan lobi sebagai berikut :
1. Pengumpulan
data dan fakta
2. Interpretasi
terhadap langkah-langkah pemerintah
3. Intretasi
terhadap langkah-langkah organisasi
4. Membangun
posisi
5. Melemparkan
berita nasional
6. Mendukung
kegiatan pemasaran
B. Negosiasi
Ludlow and Panton (1992) mengatakan bahwa
negosiasi adalah pertemuan antara dua pihak dengan tujuan mencapai kesepakatan
atas poko-pokok masalah yang :
1. Penting
dalam pandangan kedua belah pihak
2. Dapat
menimbulkan konflik diantara kedua belah pihak
3. Membutuhkan
kerja sama kedua belah pihak untuk mencapainya
C. Presentasi
Presentasi adalah kegiatan menyampaikan
sesuatu dengan tujuan tertentu. Ludlow dan panton (1992) menjelaskan beberapa
tujuan presentasi, antara lain :
1. Untuk
mempertunjukan : layanan-layanan produksi, sistem.
2. Untuk
membentuk : citra, strategi.
3. Untuk
menghibur : kolega, orang luar.
4. Untuk
menjual konsep, produk, ide.
5. Untuk
mewakili : kelompok, perusahaan, departemen.
6. Untuk
mempromosikan : sikap, cara bekerja.
7. Untuk
mengusulkan : penyelesaian, konsep baru.
D. Berbicara
di muka umum
Berbicara dimuka umum lebih dikenal dalam
bentuk public speaking dan pidato. Pidato dan public speaking yang dilakukan
para juru bicara organisasi secara efektif, bisa menjadi salah satu cara
tercepat dan paling berkesan unutk menyampaikan informasi kepada public, baik
public dalam pengertian sempi (kelompok kecil) maupun dalam pengertian luas
(umum).
De Vito
membagai metode penyampaian dalam
public speaking ke dalam empat
metode, yaitu :
1. Imppomtu
2. Manuskrip
atau naskah
3. Menghapal
4. Ekstemporer
Teknik Komunikasi Tulis Cetak
Sama halnya dengan komunikasi
lisan, komunikasi tulis cetak merupakan aktifitas yang sering dilakukan
peraktis humas. Dalam hal ini ada dua teknik penulisan, yaitu : penulisan
informative dan penulisan persuasive.
Suatu informasi adalah suatu
pesan yag dianggap baru bagi penerimanya sehingga dianggap sebagai usaha
penambah pengetahuan. Contoh praktik penulis informative dalam dunia kehumasan
adalah penulisan berita (news). Suatu pesan dapat disebut sebagai informasi
apabila pesan tersebut memenuhi unsure-unsur paktual atau sesuai dengan pakta.
Cara untuk mengetahui apakah suatu informasi tersebut adalah pakta, bisa,
mengikuti pormula 5 W + 1 W.
Persuasi
menurut kamus istilah komunikasi (1979) adalah proses mempengaruhi sikap,
pendapat, dan perilaku orang lain dengan menggunakan manipulasi psikologis
sehingga orang tersebut berprilaku seperti atas kehendaknya sendiri. Pendekatan
persuasi, kebanyakan mengacu pada A-A procedur atau from attention to action
yaitu penahapan persuasi yang dimulai dari usaha menumbuhkan perhatian
(attention) hingga pada menggerakan suatu perbuatan (action) tertentu. Prosedur
A-A diuraikan menjadi formula AIDA, yaitu akronim dari attention, interest,
decision, dan action.
Teknik Komunikasi Audio Visual
Media audio
memiliki cirri pesan yang disampaikan bisa ditangkap oleh indra pendengaran.
karena itu, sifat pesannya adalah sangat terbatas oleh waktu, sekali disajikan
dan bila kita tidak mendengarkan dengan seksama maka pesan itu akan lewat dan
kita tidak mendapatkan suatu informasi apapun. Karakteristik ini perlu dipahami
juga oleh pengirim pesan.
Telpon.
Keuntungan media telpon adalah sipatnya yang personal, jauhnya jarak jangkau
dapat mengirim dan menerima pesan secara langsung. Dengan sipatnya ini media
telepon bisa dimanfaatkan untuk pembicaraan penting (yang mungking juga
rahasia) yang memerlukan respon segera, walau jarak pengirim dan penerima
berjauhan.
Radio.
Radio sebagai media humas diartikan sebagai seluruh jarring kerja alat-alat
yang terlibat dalam proses penyiaran. Memanfaatkan media radio harus melihat
kelemahan dan kelebihan media penyiaran ini. Kelebihan radio siaran antara lain
:
1. Mempunyai
daya penyampaian langsung, membawakan suara ditempat-tempat yang berjauhan
secara immediacy (hampir bersamaan).
2. Siaran-siarannya
dapat diikuti dan dinikmati dalam lingkungan keluarga dirumah-rumah sehingga
komunikasi berlangsung dalam susunan akbar (intimacy).
3. Kombinasi
dialog, efek suara, dan music menambah daya pikat bagi pendengar.
4. Pesawat
penerimanya relative murah dan merakyat.
5. Pesawat
penerimanya dapat dibuat dalam berbagai ukuran dan mudah dibawa pindahkan.
Telepisi dan film. Telepisi dan
film merupakan media yang sipatnya audio visual. Kekuatan audio visual mampu
membius kehalayak, namun kesalahan dalam menggunakan medium ini juga bisa patal
bagi humas. Untuk memanfaatkan medium audio visual, para peraktisi humas harus
memahami kelebihan dan kelemahannya terlebih dahulu.
Humas di Organisasi Politik
Partai politik maupun kandidat politik bisa memanfaatkan
humas untuk mendekatkan serta memperkenalkan mereka dengan public.
A. Humas
di Pemerintahan
Sebuah pemerintahan, baik pusat maupun
daerah, karenanya sangat memerlukan sebuah praktik kehumasan yang mumpuni dan
kredibel. Dinegara-negara maju, bagian humas di pemerintahan biasa disebut
dengan PressOffice. Sebuah Press Office biasa dikoordinasi oleh seorang
PressSecretary (sekretaris pers) atau seorang Spokessperson (Juru Bicara).
Ada 3 macam kegiatan utama humas
pemerintahan, yaitu :
1. Segala
hal yang berhubungan dengan bagaimana menjalin kerjasama yang baik dengan pihak
media
2. Segala
hal yang berkaitan dengan penyampaian dan menggalang dukungan dari masyarakat
untuk berbagai program dan kebijakan serta peraturan dari pemerintah
3. Membantu
pemerintah yang tengah berkuasa mendapatkan dukungan dari masyarakat
B. Humas
di Partai Politik
Salah satu area yang cukup menjanjikan bagi
perkembangan humas komunikasi politik adalah apa yang biasa dikenal sebagai
Election Campaign. Kampanye semacam ini biasanya dilakukan diseputar waktu
meuju Pemilihan Umum (General Election) baik ditingkat nasional maupun local.
Dalam hal ini humas bisa menangani kampanye kandidat politik itu sendiri.
Stephen Stockwell (2000) membagi kampanye
politik menjadi dua, yaitu :
1. Instrugent
campaign adalah kampanye politik untuk calon/kandidat yang ingin memenangkan
sebuah kedudukan politik.
2. Incumbent
campaign adalah kampanye politik untuk calon atau kandidta yang tengah memegang
kedudukan politik tertentu dan ingin mempertahankannya.
Menurut Stockwell, ada beberapa hal mendasar yang harus dilakukan oleh
tim sukses dalam menangani kampanye komunikasi politik :
1. Menciptakan
positioning tertentu bagi kandidat politik
2. Melakukan
riset
3. Media
management
4. Mengelola
upaya kontak langsung dengan pemilih (direct voter contact)
Humas untuk Organisasi Bisnis
Organisasi bisnis atau yang bisa juga disebut denga
organisasi profit (profit oriented organization) adalah salah satu bentuk
organisasi yang semakin banyak menggunakan jasa humas dalam kegiatannya
sehari-hari. Terlebih lagi untuk perusahaa-perusahaan besar denga jumlah
karyawan ribuan atau perusahaan multi nasional yang memiliki sejumlah cabang di
luarnegeri, perusahaan-perusahaan semacam itu sekarang ini semakin menyadari
pentingnya peran humas bagi organisasi.
A. Tantangan
Organisasi Bisnis
1. Isu,
Humas dan Perusahaan
Isu merupakan trend social yang tengah menggejala di masyarakat.
Menurut Grunig (1984) dan Heath (1997) penanganan isu bisa dibagi menjadi
beberapa tahap, yaitu :
1. Tahap
1 : Issue Identification
2. Tahap
2 : Issue analysis
3. Tahap
3 : Issue classification
4. Tahap
4 : Issue prioritization
5. Tahap
5 : Dtermine strategy option adalah membuat beberapa alternative pilihan
penengana isu
6. Tahap
6 : Issue(s) Action Programs adalah merencanakan dan melaksanakan penanganan
isu yang telah dipilih pada tahap lima.
7. Tahap
7 : Issue managemet evaluation adalah mengevaluasi langkah-langkah yang telah
diambil.
2. Humas
dan Tanggung jawab Sosial Organisasi
B. Peran
Humas dalam Bisnis
1. Humas
dan Financial Relation
2. Humas
dan lobbying
Humas untuk Organisasi Sosial
Organisasi social adalah organisasi yang bertujuan tidak
mencari keuntungan (non for profit organization).
Baskin & Aronoff (1997) mengatakan bahwasalah satu
kegiatan utama organisasi social seperti asosiaso profesi, organisasi
keagamaan, lembaga pendidikan, rumah sakit adalah berkomunikasi dengan para
anggotanya, pemerintah dan public eksternal.
A. Humas
Asosiasi Profesi
Asosiasi Profesi merupakan organisasi yang
aktifitasnya tergantung dari anggota. Baskin dan Aronoff (1997) menyebutkan
bahwa keberadaan humas dalam organisasi semacam ini berfungsi untuk membangun
komunikasi antara organisasi dengan anggtanya dan juga mereka yang bukan
anggota. Seperti : IDI, PGRI,IDGI.
B. Humas
Organisasi Buruh
Baskin dan Aronoff (1997) menambahkan bahwa
peran humas dalam organisasi buruh diperlukan untuk menyebarluaskan publikasi,
siaran pers, loby dengan pihak-pihak perusahaan atau pemerintah.
C. Humas
Rumah Sakit
Publik rumah sakit menurut Baskin dan
Arnoff (1997) dapat dikategorikan sebagai berikut :
1. Pemerintah
2. Lembaga
bisnis
3. Pekerja
non professional
4. Pekerja
professional
5. Dokter
6. Pasien
D. Humas
Organisasi Keagamaan
Eksistensi organisasi keagamaan tergantung
pada citra positif public, seperti diketahui organisasi ini ditentukan oleh
dukungan public yakni umat agama tertentu yang percaya dan meyakini organisasi
tersebut dapat memberikan pencerahan pada mereka. Contoh organisasi : NU,
Muhammadiyah.
E. Humas
Organisasi Pendidikan
F. Humas
Organisasi Fund Raising
Organisasi Fund Raising adalah organisasi
yang kegiatannya member bantuan pada masyaraakat berupa bantuan dana,
pendampingan, penyadaran, pendidikan tentang suatu masalah atau bidang tertentu
seperti hokum, lingkungan, kesehatan,. Termasuk dalam kategori organisasi ini
adalah LSM, WALHI,LBH, PMI.
Profesionalisme dan etika Humas
Profesi, Profesional
dan profesionalisme
Profesi adalah suatu kegiatan atau pekerjaanyang semula
dihubungkan dengan sumpah dan janji.
Profesional adalah memiliki kemampuan teknis dan operasional
yang diterapkan secara optimum dalam batas-batas etika profesi.seorang
professional adalh A Person Who Does Something With Great Skill.
Profesionalisme, yakni mampu bekerja atau bertindak melalui
pertimbangan yang matang dan benar dalam memberikan pelayanan tertentu
berdasarkan klasifikasi pendidikan dan pelatihan, serta memiliki pengetahuan
memadai dan dapat membedakan secara etis mana yang dapat dilakukan dan mana
yang tidak dapat dilakukan sesuai dengan pedoman kode etik profesi.
Suatu bidang disebut sebagai profesi apabila :
1. Memiliki
body of knowledge
2. Memiliki
kode etik profesi
3. Adanya
control akses yang tertutup bagi orang yang ingin memasukinya.
Beberapa persoalan penting yang saat ini dihadapi humas
adalah :
1. Masih
sedikit organisasi yang member posisi humas ditingkat korporat
2. Evaluasi
managemen (ekskutif) puncak terhadap kerja humas yang masih buruk
3. Diragukannya
pendidikan humas dalam menyiapkan atau mendudkung humas yang strategis.
Etika dan Kode Etik
Kehumasan
Etika berbeda denga
moral. Menurut Ruslan (1995), moral adalah suatu sistem nilai tentang
bagaiman menjalankan hidup dengan membedakan antara yang baik dengan yang buruk
selaku individu dan anggota masyarakat. Moralitas mamberikan suatu petunjuk
dalam bentuk bagaiman seharusnya bertindak (das sollen).
Sedangkan etika lebih banyak menyinggung nilai-nilai atau
norma-norma yang bersifat menentukan atau sebagai pedoman sikap tindak atau
perilaku dalam wujud yang lebih konkrit (das sein).
Terdapat 2 macam etika :
1. Etika
Deskriptif, yaitu etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap
dan pola perilaku manusia serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam
hidupnya sebagi sesuatu yang bernilai.
2. Etika
Normatif, yaitu etika yang menetapkanberbagai sikap dan pola perilaku yang
ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan
oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini.
No comments:
Post a Comment