Tuesday, 21 October 2014

HUMAS bag 2



Catatan ini adalah lanjutan dari rangkuman Buku Materi Pokok, Hubungan Masyarakat, SKOM 4103 modul 5-9
Persuasi
Persuasi didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari orang lain. Menurut aristoteles persuasi dapat didasarkan pada sebuah sumber kredibilitas (ethos), emosional (pathos), atau logika ( logos), atau bahkan kombinasi dari ketiganya.
Johnston (1994) memberikan definisi yang lebih spesifik dengan menyatakan bahwa persuasi adalah proses transaksional diantara dua orang atau lebih dimana terjadi upaya merekonstruksi realitas melalui pertukaran makna simbolis yang kemudian menghasilkan perubahan kepercayaan, sikap dan atau perilaku secara sukarela.
Kegiatan persuasi selalu ditandai oleh empat hal, yakni :
1.      Melibatkan sekurang-kurangnya dua pihak
2.      Adanya tindakan mempengaruhi secara sengaja
3.      Terjadi pertukaran pesan persuasive
4.      Adanya kesukarelaan dalam menerima atau menolak gagasan yang ditawarkan.
Beberapa model yang sering digunakan dalam proses persuasi, antara lain : model respon kognitif (greenwald, 1968), teori pemrosesan informasi (information processing theory-Mcguire-1968) dan dua model proses ganda yaitu model kemungkinan elaborasi dan model sistematik heuristic.
Komponen yang terlibat dalam persuasi adalah :
1.      Komunikator
2.      Pesan
3.      Saluran
4.      Komunikan
5.      Efek

Pendapat Umum
Pendapat Umum (opini public) merupakan suatu akumulasi citra yang tercipta atau diciptakan oleh proses komunikasi.
Cutlip dan center pernah mengatakan bahwa opini adalah kecenderungan untuk memberikan respons terhadap suatu masalah atas situasi tertentu.
Faktor-faktor yang bisa menyebabkan terbentuknya pendapat umum antara lain adanya relitas factual tertentu yang kemudian menjadi wacana dalam proses komunikasi.
Adapun faktor-faktor komunikasi tersebut adalah :
1.      Faktor Psikologi
2.      Faktor Sosiologi
3.      Faktor Budaya
4.      Faktor Media masa
Adapun beberapa kkonteks kerja pendapat umum antara lain :
1.      Memperbaiki citra baru
2.      Mempertahankan citra yang telah terbangun
3.      Memperbaiki citra yang telah terpuruk
4.      Menguatkan citra karena kekuatan bersaing
5.      Menguatkan atau mempertahankan citra ketika berada dipuncak

Proses Kerja Humas
Penelitian
Penelitian sebagai tahap pertama dalam metode kerja humas adalah untuk mengetahui “what happening now” dengan hubungan-hubungan organisasi, “what happening now” dengan public-publik organisasi, sehingga dengan mengetahui “apa yang terjadi” bisa segara dirumuskan permasalahan kehumasan dengan tepat.
Penelitian adalah suatu tindakan dalam rangka mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data secara sistematik dan objektif.
Jenis-jenis penelitian :
Lerbinger (1988) dalam Public Relation Review yang dikutip oleh Ngurah Putra (1999) mengemukakan 4 jenis penelitian dalam kehumasan, yakni :
1.      Environmental monitoring
Pementauan lingkungan dibuat untuk mengamati kecenderungan-kecenderunyan dalam pendapat umum dan berbagai peristiwa dalam lingkungan social politik organisasi yang mungkin akan punya pengaruh penting terhadap sebuah organisasi.
2.      Publik Relation Audit
Melibatkan sebuah studi lengkap untuk mengetahui posisi humas sebuah organisasi sehingga dapat dirancang program-program komunikasi : bagaimana posisinya dalam pandangan berbagai publiknya.
3.      Communication Audit
Audit komunikasi merupakan sebuah analisis lengkap tentang komunikasi organisasi internal dan atau eksternal yang dirancang untuk memahami kebutuhan, kebijakan, praktek, dan kemampuan komunikasi, untuk menemukan data sehingga manajemen puncak dapat membuat keputusan yang ekonomis dan berdasarkan informasi lengkap tentang tujuan kedepan komunikasi organisasi.
4.      Social Audit
Audit social umumnya merupakan survey sikap dan pendapat yang mengukur persepsi berbagai public tentang keresponsipan social sebuah organisasi.

Perencanaan dan Pemrograman

Fungsi sebuah perencanaan adalah menyusun kerangka kerja sebuah program humas.
Definisi humas yang dikemukakan oleh institusi of Public Relation adalah sebagai berikut : Praktik PR adalah usaha yang direncanakan serta dilakukan secara kontinyu untuk menciptakan dan menjaga nama baik (goodwill) dan kesepahaman bersama antara suatu organisasi dengan publiknya.
Unsur-unsur perencanaan :
Reilly (1988) dalam bukunya menyatakan bahwa, sebuah perencanaan mungkin bertujuan positif, preventif, atau tindakan perbaikan.
Langkah-langkah yang diambil dalam perencanaan :
1.      Rumusan Masalah
Perumusan masalah didapatkan setelah memperoleh fakta-fakta melalui hasil penelitian. Rumusan masalah juga harus dinyatakan secara spesifik dan jelas.
2.      Penentuan sasaran dan tujuan
Tahapan penetuan sasaran dan tujuan menjadi penting karena beberapa hal. Cutlip, Center dan Broom (1994) menyatakan fungsi penentuan sasaran dan tujuan ini adalah :
a.       Memberi fokus dan arah bagi orang yang akan mengembangkan strategi dan taktik program
b.      Sebagai panduan bagi orang yang akan melaksanakan program
c.       Memebri rincian ukuran keberhasilan untuk memantau dan mengevaluasi program.
Sasaran dan tujuan haruslah dipahami sebagai outcome objective, Cutlip, Center dan broom (1994) memberikan taksonomi sebagai berikut :
1.      Knowledge Outcome, yakni berupa pengetahuan atau pemahaman public terhadap organisasi dan sebaliknya pemahaman organisasi terhadap public.
2.      Predisposition Outcome, yakni berkaitan dengan sikap atau kecenderungan tindakan . Misalnya meningkatkan orang yang setuju terhadap suatu ide.
3.      Bihavior Outcome, yakni berupa perilaku nyata yang Nampak. Misalnya meningkatkan jumlah orang yang melaksanakan suatu keputusan.
3.      Penentuan jadwal dan anggaran
4.      Penentuan anggaran

Implementasi
Implementasi atau pelaksanssn adalah tahapan yang harus dilakukan setelah tahap perencanaan selesai dikerjakan dan perencanaan tersebut matang. Implementasi dalam program humas berupa suatu tindakan dan komunikasi.
Seperti kata Burston yang dikutip Cutlip, Center dan Broom(1999), bahwa sekarang humas membantu organisasi tidak hanya dengan mengatakan apa, atau berkomunikasi, melainkan juga dengan melakukan apa atau suatu tindakan.
Strategi komunikasi dalam program humas berarti dalam membingkai pesan, memilih media yang tepat, dan kemampuan memahami penerima pesan. Termasuk di dalamnya adalah bagaimana mengatasi dan mengurangi hambatan-hambatan komunikasi. Prinsip pertama membingkai isi pesan adalah mengetahui posisi organisasi dalam suatu persoalan. Prinsip kedua adalah mengetahui kebutuhan, perhatian, dan kepedulian sasaran public. Beberapa contoh media komunikasi meliputi telepon, surat, pertemuan langsung, pidato, radio, surat kabar, telepisi, maupun internet. Masing-masing saluran komunikasi yang ada memiliki tingkat keefektifan yang berbeda-beda. Pembagian public dalam humas bisa mengikuti pembagian berdasarkan segmentasi tertentu. Misalnya segmentasi publikberdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, psikografis (gaya hidup), kepentingan (interesting). Bisa juga berdasarkan keaktifannya terhadap suatu persoalan.

Evaluasi

Evaluasi program humas pada dasarnya adalah melihat efektivitas suatu program yang telah dilaksanakan dan sumbangan program humas ini bagi organisasi.
Manfaat evaluasi menurut Gregory (2001) adalah :
1.      Memfokuskan usaha
2.      Menujukan keefektifan
3.      Memastikan sfisiensi biaya
4.      Mendukung manajemen yang baik
5.      Memfasilitasi pertanggungjawaban
Cutlip, Center dan Broom (1994) mengemukakan tiga tingkat dan tahap evaluasi, yaitu :
1.      Preparation evaluation
2.      Implementation evaluation
3.      Impact evaluation
Metode dan teknik evaluasi :
1.      Analisis isi
2.      Riset audiens

Teknik Komunikasi dalam Humas
Teknik Komunikasi Lisan
Menurut Moore,1981.Komunikasi lisan bisa menjadi media organisasi yang paling efektif dan paling murah untuk menyampaikan informasi kepada public.
Beberapa komunikasi lisan yang patut kita pelajari dalam bidang humas antara lain : Lobi, Negosiasi, dan Presentasi.
A.    Lobi
Lobi bisa dipahami sebagai suatu kegiatan komunikasi dengan tujuan mewujudkan kepentingan orang yang melakukan lobi (pelobi) atau seseorang atau organisasi yang menggunakan pelobi dengan cara halus.
Seitel dan kasali (1994) membuat tahapan-tahapan lobi sebagai berikut :
1.      Pengumpulan data dan fakta
2.      Interpretasi terhadap langkah-langkah pemerintah
3.      Intretasi terhadap langkah-langkah organisasi
4.      Membangun posisi
5.      Melemparkan berita nasional
6.      Mendukung kegiatan pemasaran
B.     Negosiasi
Ludlow and Panton (1992) mengatakan bahwa negosiasi adalah pertemuan antara dua pihak dengan tujuan mencapai kesepakatan atas poko-pokok masalah yang :
1.      Penting dalam pandangan kedua belah pihak
2.      Dapat menimbulkan konflik diantara kedua belah pihak
3.      Membutuhkan kerja sama kedua belah pihak untuk mencapainya
C.     Presentasi
Presentasi adalah kegiatan menyampaikan sesuatu dengan tujuan tertentu. Ludlow dan panton (1992) menjelaskan beberapa tujuan presentasi, antara lain :
1.      Untuk mempertunjukan : layanan-layanan produksi, sistem.
2.      Untuk membentuk : citra, strategi.
3.      Untuk menghibur : kolega, orang luar.
4.      Untuk menjual konsep, produk, ide.
5.      Untuk mewakili : kelompok, perusahaan, departemen.
6.      Untuk mempromosikan : sikap, cara bekerja.
7.      Untuk mengusulkan : penyelesaian, konsep baru.
D.    Berbicara di muka umum
Berbicara dimuka umum lebih dikenal dalam bentuk public speaking dan pidato. Pidato dan public speaking yang dilakukan para juru bicara organisasi secara efektif, bisa menjadi salah satu cara tercepat dan paling berkesan unutk menyampaikan informasi kepada public, baik public dalam pengertian sempi (kelompok kecil) maupun dalam pengertian luas (umum).
De Vito  membagai  metode penyampaian  dalam  public speaking ke  dalam empat metode, yaitu :
1.      Imppomtu
2.      Manuskrip atau naskah
3.      Menghapal
4.      Ekstemporer

Teknik Komunikasi Tulis Cetak
Sama halnya dengan komunikasi lisan, komunikasi tulis cetak merupakan aktifitas yang sering dilakukan peraktis humas. Dalam hal ini ada dua teknik penulisan, yaitu : penulisan informative dan penulisan persuasive.
Suatu informasi adalah suatu pesan yag dianggap baru bagi penerimanya sehingga dianggap sebagai usaha penambah pengetahuan. Contoh praktik penulis informative dalam dunia kehumasan adalah penulisan berita (news). Suatu pesan dapat disebut sebagai informasi apabila pesan tersebut memenuhi unsure-unsur paktual atau sesuai dengan pakta. Cara untuk mengetahui apakah suatu informasi tersebut adalah pakta, bisa, mengikuti pormula 5 W + 1 W.
            Persuasi menurut kamus istilah komunikasi (1979) adalah proses mempengaruhi sikap, pendapat, dan perilaku orang lain dengan menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang tersebut berprilaku seperti atas kehendaknya sendiri. Pendekatan persuasi, kebanyakan mengacu pada A-A procedur atau from attention to action yaitu penahapan persuasi yang dimulai dari usaha menumbuhkan perhatian (attention) hingga pada menggerakan suatu perbuatan (action) tertentu. Prosedur A-A diuraikan menjadi formula AIDA, yaitu akronim dari attention, interest, decision, dan action.

Teknik Komunikasi Audio Visual
            Media audio memiliki cirri pesan yang disampaikan bisa ditangkap oleh indra pendengaran. karena itu, sifat pesannya adalah sangat terbatas oleh waktu, sekali disajikan dan bila kita tidak mendengarkan dengan seksama maka pesan itu akan lewat dan kita tidak mendapatkan suatu informasi apapun. Karakteristik ini perlu dipahami juga oleh pengirim pesan.
            Telpon. Keuntungan media telpon adalah sipatnya yang personal, jauhnya jarak jangkau dapat mengirim dan menerima pesan secara langsung. Dengan sipatnya ini media telepon bisa dimanfaatkan untuk pembicaraan penting (yang mungking juga rahasia) yang memerlukan respon segera, walau jarak pengirim dan penerima berjauhan.
            Radio. Radio sebagai media humas diartikan sebagai seluruh jarring kerja alat-alat yang terlibat dalam proses penyiaran. Memanfaatkan media radio harus melihat kelemahan dan kelebihan media penyiaran ini. Kelebihan radio siaran antara lain :
1.      Mempunyai daya penyampaian langsung, membawakan suara ditempat-tempat yang berjauhan secara immediacy (hampir bersamaan).
2.      Siaran-siarannya dapat diikuti dan dinikmati dalam lingkungan keluarga dirumah-rumah sehingga komunikasi berlangsung dalam susunan akbar (intimacy).
3.      Kombinasi dialog, efek suara, dan music menambah daya pikat bagi pendengar.
4.      Pesawat penerimanya relative murah dan merakyat.
5.      Pesawat penerimanya dapat dibuat dalam berbagai ukuran dan mudah dibawa pindahkan.
Telepisi dan film. Telepisi dan film merupakan media yang sipatnya audio visual. Kekuatan audio visual mampu membius kehalayak, namun kesalahan dalam menggunakan medium ini juga bisa patal bagi humas. Untuk memanfaatkan medium audio visual, para peraktisi humas harus memahami kelebihan dan kelemahannya terlebih dahulu.

Humas di Organisasi Politik
Partai politik maupun kandidat politik bisa memanfaatkan humas untuk mendekatkan serta memperkenalkan mereka dengan public.
A.    Humas di Pemerintahan
Sebuah pemerintahan, baik pusat maupun daerah, karenanya sangat memerlukan sebuah praktik kehumasan yang mumpuni dan kredibel. Dinegara-negara maju, bagian humas di pemerintahan biasa disebut dengan PressOffice. Sebuah Press Office biasa dikoordinasi oleh seorang PressSecretary (sekretaris pers) atau seorang Spokessperson (Juru Bicara).
Ada 3 macam kegiatan utama humas pemerintahan, yaitu :
1.      Segala hal yang berhubungan dengan bagaimana menjalin kerjasama yang baik dengan pihak media
2.      Segala hal yang berkaitan dengan penyampaian dan menggalang dukungan dari masyarakat untuk berbagai program dan kebijakan serta peraturan dari pemerintah
3.      Membantu pemerintah yang tengah berkuasa mendapatkan dukungan dari masyarakat
B.     Humas di Partai Politik
Salah satu area yang cukup menjanjikan bagi perkembangan humas komunikasi politik adalah apa yang biasa dikenal sebagai Election Campaign. Kampanye semacam ini biasanya dilakukan diseputar waktu meuju Pemilihan Umum (General Election) baik ditingkat nasional maupun local. Dalam hal ini humas bisa menangani kampanye kandidat politik itu sendiri.
Stephen Stockwell (2000) membagi kampanye politik menjadi dua, yaitu :
1.      Instrugent campaign adalah kampanye politik untuk calon/kandidat yang ingin memenangkan sebuah kedudukan politik.
2.      Incumbent campaign adalah kampanye politik untuk calon atau kandidta yang tengah memegang kedudukan politik tertentu dan ingin mempertahankannya.
Menurut Stockwell, ada beberapa hal mendasar yang harus dilakukan oleh tim sukses dalam menangani kampanye komunikasi politik :
1.      Menciptakan positioning tertentu bagi kandidat politik
2.      Melakukan riset
3.      Media management
4.      Mengelola upaya kontak langsung dengan pemilih (direct voter contact)

Humas untuk Organisasi Bisnis
Organisasi bisnis atau yang bisa juga disebut denga organisasi profit (profit oriented organization) adalah salah satu bentuk organisasi yang semakin banyak menggunakan jasa humas dalam kegiatannya sehari-hari. Terlebih lagi untuk perusahaa-perusahaan besar denga jumlah karyawan ribuan atau perusahaan multi nasional yang memiliki sejumlah cabang di luarnegeri, perusahaan-perusahaan semacam itu sekarang ini semakin menyadari pentingnya peran humas bagi organisasi.
A.    Tantangan Organisasi Bisnis
1.      Isu, Humas dan Perusahaan
Isu merupakan trend social yang tengah menggejala di masyarakat.
Menurut Grunig (1984) dan Heath (1997) penanganan isu bisa dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu :
1.      Tahap 1 : Issue Identification
2.      Tahap 2 : Issue analysis
3.      Tahap 3 : Issue classification
4.      Tahap 4 : Issue prioritization
5.      Tahap 5 : Dtermine strategy option adalah membuat beberapa alternative pilihan penengana isu
6.      Tahap 6 : Issue(s) Action Programs adalah merencanakan dan melaksanakan penanganan isu yang telah dipilih pada tahap lima.
7.      Tahap 7 : Issue managemet evaluation adalah mengevaluasi langkah-langkah yang telah diambil.
2.      Humas dan Tanggung jawab Sosial Organisasi
B.     Peran Humas dalam Bisnis
1.      Humas dan Financial Relation
2.      Humas dan lobbying

Humas untuk Organisasi Sosial
Organisasi social adalah organisasi yang bertujuan tidak mencari keuntungan (non for profit organization).
Baskin & Aronoff (1997) mengatakan bahwasalah satu kegiatan utama organisasi social seperti asosiaso profesi, organisasi keagamaan, lembaga pendidikan, rumah sakit adalah berkomunikasi dengan para anggotanya, pemerintah dan public eksternal.
A.    Humas Asosiasi Profesi
Asosiasi Profesi merupakan organisasi yang aktifitasnya tergantung dari anggota. Baskin dan Aronoff (1997) menyebutkan bahwa keberadaan humas dalam organisasi semacam ini berfungsi untuk membangun komunikasi antara organisasi dengan anggtanya dan juga mereka yang bukan anggota. Seperti : IDI, PGRI,IDGI.
B.     Humas Organisasi Buruh
Baskin dan Aronoff (1997) menambahkan bahwa peran humas dalam organisasi buruh diperlukan untuk menyebarluaskan publikasi, siaran pers, loby dengan pihak-pihak perusahaan atau pemerintah.
C.     Humas Rumah Sakit
Publik rumah sakit menurut Baskin dan Arnoff (1997) dapat dikategorikan sebagai berikut :
1.      Pemerintah
2.      Lembaga bisnis
3.      Pekerja non professional
4.      Pekerja professional
5.      Dokter
6.      Pasien
D.    Humas Organisasi Keagamaan
Eksistensi organisasi keagamaan tergantung pada citra positif public, seperti diketahui organisasi ini ditentukan oleh dukungan public yakni umat agama tertentu yang percaya dan meyakini organisasi tersebut dapat memberikan pencerahan pada mereka. Contoh organisasi : NU, Muhammadiyah.
E.     Humas Organisasi Pendidikan
F.      Humas Organisasi Fund Raising
Organisasi Fund Raising adalah organisasi yang kegiatannya member bantuan pada masyaraakat berupa bantuan dana, pendampingan, penyadaran, pendidikan tentang suatu masalah atau bidang tertentu seperti hokum, lingkungan, kesehatan,. Termasuk dalam kategori organisasi ini adalah LSM, WALHI,LBH, PMI.

Profesionalisme dan etika Humas

Profesi, Profesional dan profesionalisme
Profesi adalah suatu kegiatan atau pekerjaanyang semula dihubungkan dengan sumpah dan janji.
Profesional adalah memiliki kemampuan teknis dan operasional yang diterapkan secara optimum dalam batas-batas etika profesi.seorang professional adalh A Person Who Does Something With Great Skill.
Profesionalisme, yakni mampu bekerja atau bertindak melalui pertimbangan yang matang dan benar dalam memberikan pelayanan tertentu berdasarkan klasifikasi pendidikan dan pelatihan, serta memiliki pengetahuan memadai dan dapat membedakan secara etis mana yang dapat dilakukan dan mana yang tidak dapat dilakukan sesuai dengan pedoman kode etik profesi.
Suatu bidang disebut sebagai profesi apabila :
1.      Memiliki body of knowledge
2.      Memiliki kode etik profesi
3.      Adanya control akses yang tertutup bagi orang yang ingin memasukinya.
Beberapa persoalan penting yang saat ini dihadapi humas adalah :
1.      Masih sedikit organisasi yang member posisi humas ditingkat korporat
2.      Evaluasi managemen (ekskutif) puncak terhadap kerja humas yang masih buruk
3.      Diragukannya pendidikan humas dalam menyiapkan atau mendudkung humas yang strategis.
Etika dan Kode Etik Kehumasan
Etika berbeda denga  moral. Menurut Ruslan (1995), moral adalah suatu sistem nilai tentang bagaiman menjalankan hidup dengan membedakan antara yang baik dengan yang buruk selaku individu dan anggota masyarakat. Moralitas mamberikan suatu petunjuk dalam bentuk bagaiman seharusnya bertindak (das sollen).
Sedangkan etika lebih banyak menyinggung nilai-nilai atau norma-norma yang bersifat menentukan atau sebagai pedoman sikap tindak atau perilaku dalam wujud yang lebih konkrit (das sein).
Terdapat 2 macam etika :
1.      Etika Deskriptif, yaitu etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan pola perilaku manusia serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagi sesuatu yang bernilai.
2.      Etika Normatif, yaitu etika yang menetapkanberbagai sikap dan pola perilaku yang ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini.


No comments:

Post a Comment