Rekod adalah informasi yang dicatat, tanpa memperhatikan
media atau karakteristiknya, yang diciptakan atau diterima dan digunakan dalam
kegiatan operasional suatu organisasi.
Rekod berisi informasi yang langsung berhubungan dengan misi
dan visi, kegiatan, dan operasional suatu organisasi.
Jenis-jenis rekod aktif :
1. Rekod
menurut media penyimpanan
a. Rekod
dari kertas (hardcopy) : file kantor, formulir bisnis
b. Rekod
fotografik : negative foto, film gambar hidup dll
c. Rekod
elektronik : basis data, file computer dll
2. Rekod
menurut jenis penggunaan
Rekod transaksi adalah suatu rekod yg
digunakan dalam kegiatan operasional badan korporasi sehari-hari. Contoh :
surat tagihan, surat permintaan, cek dari bank dll
Rekod referensi mengendunfg informasi yang
dibutuhkan dalam menjalankan operasi perusahaan untuk jangka waktu yang lebih
panjang.
3. Rekod
menurut tempat penggunaan
Rekod eksternal dibuat untuk penggunaan
diluar perusahaan
Rekod internal memuat informasi yang
dibutuhkan untuk menjalankan suatu perusahaan.
4. Rekod
menurut nilai rekod
a. Rekod
sangat penting
Adalah rekod yang diperlukan untuk berjalannya operasi perusahaan secara
terus menerus. Misalnya : rekod hokum seperti akta pendirian perusahaan
b. Rekod
penting adalah rekod yang membantu berjalannya operasi bisnis perusahaan, yang
jika rusak atau hancur dapat diganti dengan biaya yang besar. Contoh : rekod
pegawai, rekod penjualan, rekod pajak dll
c. Rekod
bermanfaat
Adalah
rekod yang berguna untuk menjalankan operasi bisnis perusahaan dan jika rusak
dapat diganti dengan biaya yang rendah. Contoh : korespondensi umum.
Perkembangan Rekod :
1. Rekod
Kertas
2. Rekod
elektronik
Adalah suatu rekod yang disimpan pada media
elektronik yang dapat dengan cepat diakses atau diubah.
3. Surat
elektronik ( E-mail)
Adalah suatu sistem rekod yang memungkinkan
pengguna menyusun, mengirimkan, menerima, serta mengelola rekod dan gambar
elektronik melelui jaringan computer.
4. Pertukaran
Data Elektronik
Adalah prosedur komunikasi antara dua
perusahaan yang memungkinkan pertukaran rekod
standar melalui computer.
5. Internet
Adalah jaringan computer sedunia yang
memungkinkan akses public untuk mengirimkan, menyimpan, dan menerima informasi
elektronik melalui jaringan public.
6. Pencitraan
Dokumen
Adalah sistem otomatis untuk melakukan pemindaian, penyimpanan, pengambilan,
dan pengelolaan rekod kertas dalam format elektronik.
7. Sistem
Penyimpanan Rekod Elektronik Terpadu
Dalam organisasi dimana rekod tidak dikelola dengan baik
maka besar kemungkinan akan terjadi rekod :
1. Sering
tidak memadai untuk tujuan mana rekod dibutuhkan
2. Sering
hilang
3. Dimusnahkan
terlalu dini atau rekod lainnya disimpan tanpa tujuan
Nilai yang terkandung dalam rekod :
1. Nilai
administrative
Contoh : pedoman prosedur dan kebijakan,
bagan struktur organisasi
2. Nilai
Fiskal
Contoh : surat tagihan, neraca, laporan
laba rugi.
3. Nilai
Hukum
Contoh : kontrak perjanjian keuangan.
4. Nilai
sejarah
Contoh : naskah asli teks proklamasi.
Siklus hidup Rekod
Model siklus hidup rekod adalah jangka/waktu hidupnsuatu
rekod yang dinyatakan dalam lima tahap, yaitu penciptaan, distribusi,
penggunaan, pemeliharaan, dan disposisi akhir atau pemusnahan.
Dalam Model kontinum rekod tidak ada tahap pemisahan rekod
dimana pengelolaan rekod dilihat sebagai suatu proses yang berkesinambungan.
Manajemen rekod dan administrasi arsip (statis) keduanya
adalah disiplin tata kelola kearsipan atau dalam istilah profesi kearsipan
bahasa inggris disebut recordkeeping.
Hubungan manajemen rekod dengan computer dan telekomunikaasi
sangat bersipat komplementer dan kolaboratif. Teknologi memainkan peran kunci
dalam manajemen informasi terekam yang sistematis, tetapi berbagai disiplin
manajemen informasi terlibat teknologi dalam cara yang berbeda-beda.
Manajemen pengetahuan adalah suatu disiplin ilmu yang
berkenaan dengan manajemen, penggunaan, dan eksploitasi yang sistematis dari
sumber-sumber pengetahuan organisasi.
KOMPONEN PROGRAM MANAJEMEN REKOD
Analisis awal kebutuhan manajemen rekod yang terinci harus
dimulai dari kegiatan mengidentifikasi dan menentukan komponen-komponen penting
program manajemen rekod yang sesuai dengan kebutuhan khusus organisasi
tersebut.
Komponen-komponennya adalah :
·
Menetapkan kebijakan manajemen rekod untuk
organisasi
·
Membuat analisis kebutuhan penyimpanan rekod
organisasi
·
Menyelidiki strategi terbaik untuk memenuhi
kebutuhan ini.
Sistem dan praktik manajemen rekod yang sesuai untuk
organisasi manajemen rekod harus berhubungan dengan pengelolaan semua proses
yang terlibat dalam perolehan dan pemeliharaan rekod dari kegiatan dan bisnis
organisasi dengan memadai.
Kebutuhan penempatan staf program manajemen rekod tergantung
kepada besarnya organisasi dan kerumitan fungsi dan kegiatan manajemen rekod.
Secara umum, ada 3 kategori personalia manajemen rekod yakni : Staf
professional, staf semiprofessional, dan staf klerikal.
Staf professional : Pimpinan unit manajemen rekod
Staf semiprofessional : menjalankan operasional layanan manajemen rekod
Staf klerikal :
menjalankan tugas seperti pemberkasan, temu kembali dll.
METODE MEMBANGUN PROGRAM MANAJEMEN REKOD
Langkah-langkah dalam membangun program manajemen rekod
dalam satu organisasi :
a. Dapatkan
dukungan manajemen
b. Tetapkan
term of reference terinci tentang analisis kebutuhan
Kajian awal atas sistem yang ada,
permasalahan dan kebutuhan pengguna dilaksanakan terlebih dahulu sebelum term
of reference dapat ditentukan. Dari kajian awal ini, harus dapat dihasilkan
laporan untuk manajemen yang menyajikan usulan-usulan mengenai tujuan, ruang
lingkup, personalia, jadwal, dan biaya penelitian tersebut.
c. Mengumpulkan
informasi
Metode mengumpulkan informasi :
·
Baca dokumentasi yang ada sekarang
·
Pelajari informasi yang dipublikasikan
·
Adakan wawancara
·
Terjun langsung di dalam situasi dimana
permasalahan itu berada
·
Lakukan wawancara dengan staf yang dipilih
·
Gunakan buku catatan kegiatan harian
·
Lakukan survey
·
Kumpulkan informasi
·
Adakan hubungan dengan pemasok
d. Analisis
informasi dan kembangkan solusi alternative
e. Melekukan
analisis biaya-manfaat
Analisis ini penting untuk menjaga nama
baik dan kepercayaan terhadap penelitian dimata manjemen senior.
f. Menyiapkan
dan menyajikan laporan penelitian
Permasalahan dalam sistem rekod :
Ø
Manajemen
Ø
Masalah manusia
Ø
Prosedur filling yang tidak efisien
Ø
Penggunaan peralatan yang tidak semestinya
Ø
Pemakaian ruangan secara tidak efisien
Ø
Biaya rekod yang terlalu besar
ANGGARAN OPERASIONAL PROGRAM MANAJEMEN REKOD
A. Analisis
Biaya
Untuk mengukur kinerja program manajemen
rekod, terdapat 2 tolok ukur kualitas yang dapat ditinjau, yakni ketepatan
proses temu kembali dan seberapa cepat rekod diserahkan kepada pihak yang
memintanya. Tolok ukur yang ketiga adalah secara kuantitas, yakni efektifitas
biaya pelayanan yang diberikan.
B. Penghemata biaya
Untuk menghemat biaya operasional dapat
dilakukan dengan memperbaharui jadwal retensi setiap saat dan mengawasi
pelaksanaannya, memilih peralatan dan perlengkapan penyimpanan rekod yang
efisien, mengikuti perkembangan peraturan perundang-undangan, memindahkan rekod
inaktif dari kantor ke pusat penyimpanan rekod diluar, serta menyediakan
mekanisme dan prosedur pengawasan yang diperlukan.
TRANSAKSI YANG MENCIPTAKAN REKOD
Penciptaan rekod adalah kegiatan membuat dan atau menerima
rekod oleh seorang karyawan atau unit kerja dalam satu organisasi. Dalam hal
ini penciptaan selalu melibatkan lebih dari satu pihak.
Terdapat berbagai jenis kegiatan transaksi dan operasional
kegiatan yang dapat dikenali sebagai aktivitas penciptaan rekod, yaitu sebagai
berikut :
1. Keputusan
dan komitmen lisan
2. Keputusan
dan rekomendasi
3. Rapat
4. Draft
dan revisi
5. Kasus
Preseden
6. Tindakan
individu
7. Rekod
korespondensi
STRATEGI UNTUK MEMPEROLEH (CAPTURING) REKOD
A. Rekod
harus patuh
Rekod harus patuh dengan persyaratan
kearsipan yang timbul dari atyurn dan lingkungan akuntabilitas diman organisasi
beroperasi
B. Rekod
haruslah memadai (adequate)
Rekod haruslah tepat atau sesuai dengan
tujuan apa rtekod disimpan. Karena itu , inisiatif utama akan didokumentasikan
secara ekstensif, sementara tindakan administrative didokumentasikan dengan informasi yang minimum
yang diketahui. Hal ini dilakukan karena memang harus ada yang memadai tentang
pelaksanaan kegiatan bisnis yang dapat dipertanggungjawabkan.
C. Rekod
harus lengkap
Rekod haruslah seperti berikut :
1. Informasi
Struktural
2. Informasi
Konstektual
3. Informasi
bermakna
D. Rekod
harus komprehensif
E. Rekod
harus akurat
F. Rekod
harus otentik
Otentik maksudnya adalah harus dapat
dibuktikan bahwa rekod mewakili informasi yang dibuat oleh pencipta rekod.
G. Rekod
tidak dapat diganggu gugat (inviolate)
PENCATATAN (REGISTRASI) REKOD
Unsur penting dalam
membuat catatan suatu rekod adalah tanda pengenal tunggal yang membedakan rekod
tersebut dengan rekod-rekod lain didalam sistem. Tanda pengenal tunggal
tersebut biasanya berbentuk kode numeric (angka) atau alfanumerik (gabungan
hurup dan angka).
Registrasi pada tingkat item (satuan) memudahkan pencarian
setiap dokumen sehingga meungkinkan adanya kontrolyang sangat baik.
Terdapat 2 kegiatan utama yang berhubungan dengan
klasifikasi ketika administrasi rekod berbicara tentang klasifikasi, yaitu
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan perancangan skema klasifikasi ataupun
kegiatan-kegiatan penerapan skema klasifikasi untuk rekod tertentu.
Dalam sistem kertas klasifikasinya memerlukan dua langkah,
yaitu menentukan berkas yang tepat dan memastikan agar rekod ditempatkan
disana.
SURVEY DAN INVENTARIS REKOD
Survey dan inventaris rekod di unit kerja pencipta dan
penerima rekod adalah salah satu kegiatan manajemen rekod untuk mengetahui
secara komprehensif ditingkat
operasional (tingkat mikro), rekod-rekod apa saja yang tercipta atau diterima
oleh suatu organisasi.
Pendekatan secara mikro artinya sebuah pengamatan cara kerja
dan alur aktivitas rekod tersebut sejak saat diciptakan, digunakan dan
disimpan.
Survey adalah kegiatan penelitian dan pencatatan yang
dilakukan dalam rangka penjajagan sebelum dilakukannya penataan pada rekod
inaktif statis yang penataannya sudah tidak berdasarkan penataan pada masa dinamisnya (rekod kacau).
Tujuan survey adalah untuk mengetahui proses pengelolaan
rekod pada tiap-tiap unit yang bertanggung jawab pada tata kelola, volume
rekod, jenis rekod, kurun waktu rekod, kondisi gedung atau ruang penyimpanan,
dan rekod-rekod yang terdapat didalamnya.
Tahap Persiapan Survey :
1. Penetapan
tujuan
Tujuannya untuk mempersempit ruang lingkup
penelitian sehingga dapat lebih fokus dalam pengambilan sampel sesuai dengan
fungsi dan kepentingan unit dalam organisasi.
2. Mempersiapkan
Formulir Survey
Meliputi 5 bagian, yaitu :
a. Lembaga
pencipta atau penerima
b. Kondisi
fisik rekod
c. Kuantitas
atau volume rekod
d. Sistem
penataan rekod
e. Sistem
penyusutan rekod
Membentuk sebuah tim survey :
1. Koordinator
dan penyelia tim
2. Pewawancara
dan pengumpul data
3. Pemasuk
data
Megumpulkan data hasil survey :
1. Inventory/daftar
inventaris
2. Skema
klasifikasi rekod
Inventaris Rekod
Inventaris rekod adalah Suatu gambaran yang sistematis dari
suatu khasanah/koleksi rekod, yang berupa buku petunjuk/jalan masuk, suatu
koleksi/khasanah rekod, yang dilengkapi dengan sejarah organisasi dan fungsi
organisasi penciptanya, pertanggung jawaban pengaturannya, indeks, serta
lampiran-lampiran yang diperlukan.
Prinsip-Prinsip Inventarisasi :
1. Prinsip
Asal Usul
2. Prinsip
aturan Asli
3. Prinsip
Kegunaan
4. Prinsip
Restorasi
5. Prinsip
Fungsional
6. Prinsip
Organisasi
7. Prinsip
Masalah
Pengelompokan Rekod
Pengelompokan rekod adalah suatu cara untuk membagi dokumen
kearsipan kedalam beberapa tingkatan berdasarkan fungsi, aktivitas, dan
transaksi yang terjadi. Tingkatan kegiatan ini akan menentukan bagaimana
dokumen kearsipan itu akan disimpan dan disusun mulai dari tingkatan yang
paling rinci sampai tingkatan yang lebih luas lagi.
Umumnya rekod dibagi menjadi seri dan subseri: seri dan
subseri selanjutnya dibagi menjadi berkas(file); dan berkas dapat dibagi lagi
menjadi unit temu kembali yang terdiri dari rekod/dokumen individual.
Pengelompokan rekod ini berlaku untuk dokumen kearsipan baik
dalam bentuk kertas maupun bentuk elektroniknya sehingga tidak menyulitkan dalam
temu kembalinya.
Skema Klasifikasi
Klasifikasi adalah proses dimana dokumen kearsipan (dokumen,
rekod dan arsip) organisasi dikategorikan atau dikelompokan kedalam unit-unit
temu kembali tertentu dan diberi kode-kode baik berupa numeric, alfabetik, atau
campuran keduanya sebagai kode unik dari setiap kelompok tersebut.
ISO 15489 menjelaskan devinisi klasifikasi sebagai berikut :
“ proses membadakan dan menerapkan skema berdasarkan
aktivitas bisnis/administrasi yang menghasilkan rekod dimana rekod
dikategorisasikan dalam cara-cara yang sistematis dan konsisten untuk
memudahkan perolehan, temu kembali, pemeliharaan, dan pemusnahan. Klasifikasi
juga termasuk menetapkan konvensi penamaan dokumen dan berkas, izin penggunaan
dan pembatasan sekuritas untuk akses ke rekod’.
Tahapan membangun klasifikasi bisnis :
1. Mengenali
fungsi
Menggambarkan satu model yang logis yang
mengenali dan menjelaskan fungsi organisasi serta menggembarkan hubungan antar
fungsi dan sub fungsi utamanya.
2. Mengutamakan
kerja-kerja klasifikasi dan memperluas model logis.
Mengutamakan wilayah fungsi untuk
pengambilan kerja-kerja klasifikasi yang lebih rinci dan untuk memperluas model
diwilayah prioritas yang dikenali.
3. Mengkaji
kebutuhan untuk pengelompokan lebih lanjut.
Mempertimbangkan nilai dan kelayakan dari
perluasan model selanjutnya.
4. Mengkaji
model dan memberi label komponen
5. Menyelesaikan
skema klasifikasi sebagai satu perangkat praktik.
Indeks
Standar profesi mendefinisikan pengindeksan sebagai : “proses penetapan dan
penerapan istilah-istilah atau kode-kode ke rekod tertentu dimana mereka dapat
ditemukan kembali.
Langkah-langkah dalam proses pengindeksan :
1. Pengkajian
Dokumen
Adalah kegiatan mengkaji bagian-bagian dari
suatu dokumen yang mungkin berguna termasuk judulnya (apabila ada), nama-nama
orang atau organisasi asal, paragraph pembuka dan penutup, dan kelompok
kata-kata yang diberi garis bawah atau dicetak dalam bentuk-bentuk yang
berbeda.
2. Pengenalan
Konsep Kunci Temu Kembali
3. Penerjemahan
Konsep ke alam Kosakata Pengindeksan
Kosa kata (vocabulary) pengindeksan :
Keputusan-keputusan pengindeksan ini secara rinci akan
dijelaskan dibawah ini :
1. Kosa
kata Bahasa Terawasi (Controlled) atau Alami (Natural)
Dengan pengindeksan terawasi, pengindeks
menerjemahkan konsep yang sudah dikenali ke dalam istilah-istilah standar atau
resmi yang “diperbolehkan” untuk didaftarkan dalam satu indeks berabjad.
2. Nama-nama
Pengindeksan yang Tepat
3. Pengindeksan
Prakoordinasi atau Pascakoordinasi
Dengan pengindeksan prakoordinasi,
istilah-istilah satu topic dengan aspek beragam (rumit atau campuran)
dikombinsikan sebelumnya ke dalam satu tajuk subjek tunggal.
4. Pengindeksan
Khusus dan/atau Luas
5. Konsistensi
Pengindeksan
Tanpa tingkat pengawasan kosa kata,
biasanya akan muncul masalah-masalah berikut ini :
a. Dokumen
dengan topic-topik yang sama akan tersebar dalam berkas-berkas yang berbeda.
b. Berkas
tidak lengkap
c. Tingkat
temu kembali yang rendah dan sulit menemukan dokumen perorangan.
d. Menciptakan
masalah dalam melakukan prosedur retensi dan pemusnahan yag efisien dan dapat
diandalkan.
Pengelolaan Rekod Aktif Kertas
Pembuatan dan Pengembangan Sistem Pemberkasan (Filing)
Pembuatan dan pengembangan sistem pemberkasan (filing)
adalah proses untuk merancang, mendokumentasikan, dan menerapkan prosedur baku
untuk mengklasifikasikan, menyortir, dan menyimpan informasi untuk menjamin
pengambilan/pencarian informasi secara efektif dan hemat biaya.
Untuk membangun dan mengembangkan sistem pemberkasan yang
komperhensif dan aplikatif, diperlukan kajian terhadap sistem-sistem terkait
lainnya, antara lain sistem rekod dan model manajemen rekod baik siklus hidup
rekod ataupun kontinum rekod.
1. Sistem
Retensi Rekod
Retensi rekod terdiri dari nama, deskrifsi,
dan periode retensi untuk setiap kelompok besar rekod yang dibuat, diproses
ataupun diterima oleh organisasi.
2. Model
Manajemen Rekod : Siklus Hidup Rekod atau Kontinum.
Setiap rekod mempunyai siklus hidup, yaitu
:
a. Rekod
mempunyai permulaan atau penciptaan
b. Rekod
ditangani atau diproses
c. Keputusan
yang dibuat menentukan nasib rekod untuk disimpan sesuai dengan retensi jangka
panjang atau dimusnahkan.
Membangun sistem pemberkasan juga harus melelui
tahapan-tahapan yang sistematis dan terencana, adalah :
1. Prosedur
Analisis Sistem
a. Kaji
status saat ini
b. Tentukan
kebutuhan pengguna
c. Kaji
alternatfi
d. Lakukan
analisis biaya/manfaat
e. Pilih
alternative
f. Rencanakan
implementasi
g. Implementasikan,
tindak lanjuti, dan perbaiki.
2. Kajian
Status Saat ini
Jadwal retensi berfungsi sebagai control
utama bagi sitem pemberkasan yang dibangun meleui suatu penghubung (link) ke setiap folder file.
a. Walk
through
Memberikan penilaian tingkat tinggi mengenai jenis, bentuk, jumlah, dan
lokasi rekod saat ini dan peralatannya. Walkthrough juga digunakan untuk
mengumpulksn data awal mengenai kapasitas peralatan saat ini dan pemafaatan
ruangan untuk filing.
b. Survey
rekod
Surveyrekod juga merupakan suatu penilaian tingkat tinggi yang memusatkan
perhatian pada berbagai ketegori rekod yang diciptakan, diproses, atau diterima
oleh organisasi ( atau suatu unit kerja dalam organisasi yang lebih besar).
c. Pembuatan
daftar file dan kajian atas indeks
d. Prosedur
inventarisasi rekod
Melakukan inventarisasi secara mendalam sangat mahal dan hanya perlu
dilaksanakan setelah mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini :
1). Arti reltif pentingnya rekod
2). Lamanya waktu retensi
e. Tingkat
aktivitas rekod
Klasifikasi Berdasarkan Dokumen atau Folder
1. Susunan
Pemberkasan
Dokumen dan kelompok dokumen dalam folder
akan selalu disusun dalam satu atau lebih urutan berikut ini :
a. Berdasarkan
abjad
b. Berdasarkan
nomor
c. Berdasarkan
kombinasi huruf dan angka
2. Klasifikasi
File menurut Subjek
Metode klsifikasi file tradisional menurut
subjek yang paling umum adalah penciptaan seri klasifikasi bertingkat atau
berjenjang dimana setiap tingkat yang lebih rendah merupakan bawahan dari
tingkat di atasnya.
Sarana dan Prasarana Pemberkasan (filing)
Berbagai rekod aktif , baik dokumen atau files, pada umumnya
diletakan dalam penyimpanan file dengan tiga cara dasar, yaitu sebagai berikut
:
1. Datar,
seperti gambar teknik, peta tau grafik dan barang-barang seni.
2. Vertikal,
dokumen yang disimpan dalam sebuah folder file, binder atau alat lain.
3. Digantung,
suatu bentuk lain dari filing vertical adalah penempatan dokumen baik yang
terlepas (loose) ataupun yang terjilid (bound) dalam alat khusus yang digantung
pada rel pengait.
Berikut adalah ragam peralatan filing :
1. Kabinet
laci vertical tradisional, merupakan filling yang paling mahal. Kabinet 4 laci,
menempati kira-kira 11 meter persegi ruang lantai, file dengan 5 laci
memerlukan tambahan 25 meter file.
2. Kabinet
lateral yang dibuka dari samping
Filing cabinet yang dibuka dari samping
(lateral) dapat berbentuk laci tertutup yang diputar keluar , buaian berputar
keluar atau laci datar tetap, dan pintu
yang dapat ditarik atau bersirip. Cabinet rak samping stationer lima tingkat
menempati ruang seluas 12,75 meter persegi.
3. File
lateral terbuka
Filing yang dibuka dari sisi (lateral)
menyediakan akses ke folder file yang membutuhkan ruangan lantai yang lebih
sedikit dan mamungkinkan alat bantu pengambilan visual maksimum.
4. Sistem
jalur rak yang dapat digerakan
Alasan utama memilih peralatan bergerak
adalah pada aspek penghematan ruangan.
5. Peralatan
berputar
Contoh-contoh peralatan filing berputar
adalah indeks telepon atau indeks nama yang biasa dikenal.
6. Peralatan
filling : Dokumen media campuran dan berukuran terlalu besar
Beberapa peralatan dibuat secara khusus
untuk dokumen yang memiliki berbagai ukuran dan jenis, seperti cetakan
computer, microfilm, microfiche, pita computer atau binder.
7. Rak
Referensi Roll-Out
Peralatan ini memungkinkan melihat file
tanpa memindahkannya jauh dari lokasi rak.
8. Komputer
Pribadi dan mainframe
Untuk memilih peralatan ini, perlu disadari
fleksibilitas dan kemungkinan yang tersedia pada program yang dijual dipasaran
atau yang dikembangkan oleh perusahaan.
Pengelolaan Rekod Elektronik
Rekod elektronik adalah rekod yang disimpan dalam media
penyimpanan elektronik yang dapat segera diakses atau diubah. Rekod elektronik
sering kali disebut sebagai suatu rekod yang dapat dibaca oleh mesin-informasi
yang diberi kode di digitalisasi, yang agar dapat dipahami, harus
diterjemaahkan oleh computer atau jenis peralatan lainnya.
Rekod elektronik dapat berupa data kuantitatif, teks,
citra/image, dan suara yang berasal dari suatu sinyal elektronik.
Jenis-jenis media elektronik :
1. Media
magnetic
Adalah sejenis bahan berlapis magnetic yang
digunakan oleh computer untuk menyimpan data, contohnya catridge, kaset, ploppy
disk, hard disk, pita magnetic.
a. Magnetic
disk adalah suatu piringan ceper terbuat dari bahan seperti aluminium, yang
dilapisi bahan perekam magnetic.
b. Zip
drive adalah media pleksibel yang dibungkus dalam catridge plastic dan
digunakan untuk membuat back up file computer. Catridge Zip berukuran 3,5 inc,
tetapi lebih tebal dari ploppy disk 3,5 inci konvensional.
c. Pipa
magnetic adalah pita panjang film polyester berlapis bahan perekam magnetic,
yang mampu menyimpan informasi dalam bentuk sinyal elektromagnetik. Gulungan
pita yang berukuran garis tengah 10,5 (26,67 cm) dan mengandung pita sepanjang
2400 kaki (731,5 meter) adalah yang paling banyak digunakan.
d. Digital
audio tape (DAT)
e. Kaset
pita magnetic
f. Pita
video
2. Media
Optik
Media optic termasuk optical disk,
magneto-optical disk, output computer ke laser disk, compact disk, digital
video disk, kartu, dan pita optic.
Konsep Sistem dan Isu-Isu Rekod Elektronik
Sistem rekod terotomasi adalah suatu sistem dalam berbagai
bentuk yang memenfaatkan teknologi computer untuk tugas-tugas pengelolaan
seluruh rekod, seperti penciptaan, pengumpulan, pengolahan, pemeliharaan,
pengambilan, penggunaan, penyimpanan, penyebaran, dan pemusnahan /disposisi
rekod.
Dua komponen sistem utama yang berhubungan dengan sistem
rekod elektronik input dan output.
1. Input
Data
a. Data
(sekelompok karakter yang mewakili nilai tau kondisi tertentu).
b. Scaner
dalah alat yang dapat mengubah suatu citra/image (teks, grafik atau foto) suatu
dokumen menjadi bentuk elektronik untuk diproses atau disimpan.
c. Optical
character recognition adalah hasil pembacaan mesin terhadap karakter tercetak
atau tertulis dengan menggunakan alat atau bahan yang peka cahaya.
d. Modem
e. Elektronic
Data Interchange (EDI)
2. Output
Data
Isu-Isu Rekod Elektronik :
1. Pembuatan
Indeks
2. Temu
kembali/Retrieval
3. Data
Warehouse
4. Rekod
Duplikat
Penilaian dan Penyusutan Rekod Aktif
Penyusutan rekod adalah suatu kegiatan sistem manajemen
rekod yang berkesinambungan dan dilakukan dalam rangka pengurangan rekod yang
ada.
Didasarkan pada kaidah-kaidah manajemen rekod, kebutuhan
organisasi, dan legalitas hokum penyusutan rekod dilakukan dengan cara :
1. Memindahkan
rekod inaktif dari unit kerja ke unit manajemen rekod dalam lingkungan lembaga
public maupun perusahaan swasta.
2. Memusnahkan
rekod sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku
3. Menyerahkan
rekod statis oleh unit manajemen rekod kepada arsip nasional.
Sumber : Buku Materi
Pokok/ Manajemen Rekod Aktif/ASIP4318
No comments:
Post a Comment