Arsip berdasarkan fungsinya dapat dibagi menjadi 2, yaitu
arsip dinamis dan arsip statis. Arsip dinamis mengandung arti informasi dalam
arsip tersebut masih digunakan dan dimanfaatkan secara langsung oleh organisasi
untuk keperluan dan kepentingan organisasi itu sendiri. Arsip dinamis
selanjutnya dapat dibagi 2, yaitu aktif dan inaktif.
Arsip dinamis aktif adalah yang masih tinggi prekuensi
penggunaannya.
Arsip dinamis inaktif adalah arsip yang prekuensi
penggunaannya sudah menurun.
Arsip statis berasal dari arsip dinamis yang mempunyai nilai
keberanjuran (continuing value), kemudian disimpan permanen karena informasinya
mengandung nilai historis (historical value).
Kecepatan dan ketepatan dalam menyajikan atau menyediakan
arsip sangat memelukan dukungan perencanaan pemberkasan (filling plan) yang
tepat. Filling plan merupakan rencana pengklasifikasian untuk menyusun,
menyimpan, dan menemukan kembali arsipnya.
Jumlah arsip dinamis yang dikemukakan oleh Betty R. Ricks,
terdiri dari 25 % arsip aktif dan 35 % arsip inaktif. Hal itu berarti jumlah
presentase arsip dinamis sebesar 60 %.
Untuk lebih mengetahui perlunya pengelolaan arsip vital,
berikut ini diuraikan beberapa faktor alas an terutama yang terkait dengan
pengamanan dan perlindungan terhadap arsip vital :
1. Alasan
Ekonomis
Organisasi menyadari sekali jika arsip ini
hilang atau rusak maka bukan tidak mungkin bagi organisasi untuk mengeluarkan
biaya yang besar.
2. Alasan
Hukum
Setiap organisasi memerlukan status hokum,
entah itu terkait dengan keberadaan, eksistensimaupun hubungan dengan
organisasi yang lain. Dan itu semua merupakan bukti legal bagi organisasi.
3. Alasan
Politis
PERLUNYA PERLINDUNGAN
ARSIP VITAL
Arsip vital merupakan arsip dinamis yang memerlukan
perlakuan khusus baik dalam hal pengamanan maupun perlindungan karena informasi
yang dimilikinya sangat terkait dengan keberadaan dan kelangsungan organisasi
itu sendiri.
Arsip yang dikategorikan arsip vital. Contohnya : akte
kelahiran, ijasah, surat nikah, sertifikat tanah dll.
Pengelolaan arsip vital adalah Pengelolaan arsip yang
diperuntukan secara khusus bagi arsip-arsip yang memiliki informasi yang
memiliki nilai vital dari semenjak arsip itu diciptakan, disimpan dan
dipelihara.
Berikut beberapa contoh peristiwa besar atau kasusu bencana,
baik bencana alam maupun karena ulah manusia sehingga telah memusnahkan
sebagian arsip vital yang dimiliki oleh organisasi :
1. Bencana
alam
Seperti, gempa bumi dan tsunami
2. Akibat
ulah manusia
Contohnya, kasus pengeboman gedung world
trade center di amerika serikat
Musibah yang terjadi belakangan ini baik yang disebabkan
oleh alam ataupun faktor manusia atau sabotase, tampaknya telah memacu perlunya
pemikiran-pemikiran yang lebih nyata dalam usaha penyelamatan dan pengamana
arsip-arsip yang bernilai penting dan vital bagi organisasi. Faktor lain yang
mendasari perlunya perlindungan terhadap arsip yang dikategorikan terhaap arsip
vital ini adalah kerusakan atau kelalaian yang diakibatkan oleh manusia.
ARTI DAN DEVINISI ARSIP VITAL
Secara umum arsip vital dapat diartikan sebagai informasi
yang terekam didalam media rekam apapun, yang isi informasinya sangat penting
dan melekat pada keberadaan organisasi, yang didalamnya terkandung informasi
mengenai status hokum, hak dan kewajiban, serta asset organisasi, sehingga jika
arsip tersebut hilang tidak dapat tergantikan dan akan menghambat kegiatan
operasional serta mengancam keberadaan dab kelangsunga organisasi.
Ada beberapa aspek penting dari arsip vital. Yaitu :
1. Aspek
fungsi
Setiap arsip yang diciptakan oleh organisasi
maupun perorangan memiliki fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan informasi
yang dikandungnya.
2. Aspek
situasi
Setiap informasi akan berfungsi maksimal
terkait erat ketika dalam situasi tertentu, khususnya yang terjadi dalam
lingkup organisasi. Situasi yang dimaksud menggambarkan pentingnya informasi
bagi orgnisasi dalam suatu peristiwa kapanpun, tidak hanya saat lampau, saat
ini atu saat yang akan datang.
3. Aspek
resiko
Arsip ini perlu disimpan dan dipelihara
dengan baik karena akan menimbulkan resiko jika organisasi kehilangan arsip
tersebut.
Arsip vital dalam arti sempit adalah arsip vip atau arsip
kelas satu.
Layanan terhadap arsip kelas satutersebut meliputi
penciptaan, penggunaan, penyimpanan maupun perlindungan atau lingkup
pengelolanya.
Arsip vital dalam arti luas, keberadaan arsip vital, baik
secara fisik dan informasinya dalam kondisi apapun termasuk musibah atau becana
merupakan prasyarat bagi berlangsungnya kegiatan operasional suatu organisasi
karena arsipnya tidak dapat diperbaharui atau ditemukan ditempat lain. Definisi
ANRI.
Ciri-ciri arsip vital :
1. Harus
ada demi kelangsungan hidup organisasi
2. Fisik
dan informasinya memerlukan perlindungan dan pengamanan
3. Fisik
arsipnya tidak dapat tergantikan
Keberadaan dari informasi arsip ini tidak terdapat
pada sumber atau organisasi lain sehingga arsipnya selain memuat informasi yang
dikategorikan vital perlu dilindungi dan diamankan.
4. Merupakan
asset bagi organisasi
5. Memiliki
fungsi dinamis
Karena informasinya masih diperlukansebagai
alat dasar manajemen. Informasinya senantiasa dipergunakan secara langsung oleh
organisasi pencipta arsip, baik itu secara treus menerus (aktif) maupun jarang
digunakan (inaktif)
6. Diklasifikasikan
sebagai arsip tingkat/ kelas satu
Fungsi arsip vital :
1. Arsip
vital sebagai memori organisasi
2. Arsip
vital sebagai asset untuk melindungi kepentngan hak pribadi maupun hak lainnya
PENDEKATAN DALAM IDENTIFIKASI ARSIP VITAL
Identifikasi arsip vital merupakan kegiatan awal untuk
mengenali sekaligus menentukan arsip-arsip mana yang dimiliki oleh suatu
organisasi yang dapat dikategorikan arsip vital, mengingat kuantitas arsip akan
terus bertambah sejalan dengan semakin banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh
organisasi.
Berikut ini beberapa pendekatan dalam identifikasi arsip
vital :
A. Analisis
Organisasi
Merupakan suatu analisis terhadap
fungsi-fungsi yang dimiliki oleh organisasi.
Kegiatan identifikasi arsip vital dapat
dilakukan dengan cara mengetahui dan memahami hal-hal berikut :
1. Tugas
dan fungsi organisasi melelui struktur organisasi
·
Strategi Organisasi
·
SDM
·
Ukuran organisasi
2. Fungsi-fungsi
Operatif/Substantif dan fasilitatif
a. Fungsi
Opertif/Substantif memiliki peran sentral di dalam mencapai tujuan organisasi,
fungsi-fungsi ini berusaha mewujudkan tujuan organisasi yang telah dirumuskan
di dalam tugas pokok dari setiap organisasi.
b. Fungsi
fasilitatif
Memberikan dukungan berupa fasilitas-fasilitas yang diperlukan oleh
fungsi operatif. Menyangkut unsure manajemen, seperti SDM, anggaran, peralatan,
metode dll
3. Kebijakan
dan strategi organisasi
B. Klasifikasi
Arsip
Menurut Betty R. Ricks, memberikan definisi
klasifikasi sebagai penggolongan arsip berdasarkan kepentingan organisasi yang
meliputi berikut ini :
1. Arsip
vital
Adalah arsip dinamis yang sangat penting bagi kelangsungan hidup organisasi.
Contoh : perjanjian kerja sama, kontrak jangka panjang dll
2. Arsip
Penting/arsip kelas dua
Arsip dinamis yang diperlukan untuk melanjutkan kegiatan organisasi
ataupun untuk menyelesaikan berbagai masalah.
Contoh : surat perintah, laporan keuangan, daftar gaji dll
3. Arsip
Berguna/arsip kelas tiga
Arsip dinamis yang diperlukan agar kegiatan organisasi tidak terganggu.
Contoh : arsip korespondensi
4. Arsip
yang tidak berguna/arsip kelas empat
Arsip yang tidak lagi memiliki nilai guna bagi organisasi atau arsip yang
sudah ditindak lanjuti bukan lagi menjadi berkas kerja
Contoh
: surat pengumuman.
TAHAPAN KEGIATAN IDENTIFIKASI ARSIP VITAL
Tahapan-tahapan kegiatan identifikasi arsip vital yang perlu
direncanakan maupun dilakukan oleh
organisasi :
A. Pembentukan
tim kerja
Keanggotaan tim kerja harus melibatkan pihak-pihak yang berkompeten
dan bertanggung jawab terhadap pengelolaan arsip, telebih kepada orang – orang yang
berkedudukan ataupun ditempatkan disatuan unit kerja yang berpotensi memiliki arsip vital, seperti unit hokum,
unit pengawasan, unit pengelolaan asset, unit kearsipan maupun unit-unit lain
yang menghasilkan arsip vital.
B. Pendataan
Pendataan atau survey merupakan teknik
pengumpulan data mengenai arsip vital pada setiap satuan-satuan unit kerja.
1. Analisis
organisasi
2. Pengklasifikasian
arsip
3. Analisi
resiko
C. Pengolahan
data
1. Analisis
hokum
a. Apakah
arsip tersebut secara legal mengandung hak dan kewajiban atas kepemilikan Negara/warga
Negara/organisasi ?
b. Apakah
hilangnya arsip terbebut dapat menimbulkan tuntutan hukum terhadap individu
ataupun organisasi ?
c. Apakah
arsip yang mendukung hak-hak hokum individu/organisasi tersebut seandainya
harus dikeluarkan dalam bentuk surat pernyataan dibawah sumpah ?
2. Analisis
Risiko
Cara ini mencoba menganalisis untung ruginya bagi organisasi menyangkut
pembiayaan terhadap pengelolaan arsip.
D. Penyusunan
daftar arsip vital