Tuesday 6 March 2018

TEORI ADMINISTRASI UMUM

Beberapa tokoh manajemen yang memfokuskan subjek manajemen pada seluruh organisasi memunculkan terori yang disebut teori administrasi umum, yang mengembangkan lebih luas peran menejer dan melihat hasil manjeman yang baik dan praktis. Ada 2 tokoh yang berperan dalam mengembangkan teori ini, yaitu berikut :

A. HENRY FAYOL
Fayol adalah seorang direktur perusahaan penambangan batu bara dan besi dari tahun 1888-1918. Ia telah berhasil membawa perusahaan dari keadaan yang hampir bangkrut menuju sukses besar. Sebagai seorang insinyur pertambangan , ia membiasakan bekerja dengan menggunakan prinsif-prinsif dan teknik-teknik yang didukung oleh kebenaran ilmiah. Ia disebut universalis hanya karena ia berpikir bahwa prinsip-prinsip yang ditulisnya akan berguna bagi semua tipe manajer.
Fayol menyebutkan fungsi-fungsi administrasi sebagai berikut :

  1. Merencanakan (to plan)
  2. Mengatur orang dan barang (to organize)
  3. Menjelaskan pada bawahan apa yang harus dilakukan (to command)
  4. Mengkoordinasi (to coordinate)
  5. Mengawasi (to control)
Empat Belas Prinsip Penting Fayol
Fayol me yodorkan sejumlah prinsip yang perlu diketahui oleh seorang administrator. Diantara  prinsip-prinsip yang terkenal, antara lain adalah sebagai berikut :
  1. Kewenangan (authority)
  2. Kesatuan komando (nity of command)
  3. Kesatuan arah (unity of Direction)
  4. Rantai perintah (schalar chain)
  5. Spesialisasi (Devision of work)
  6. Disiplin
  7. Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi
  8. Pembayaran yang sama untuk pekerjaaan yang sama (Renumeration)
  9. Sentralisasi/Desentralisasi
  10. Order
  11. Equity
  12. Stability of tenure of personnel
  13. Inisiatif
  14. Esprit de corps
B. MAX WEBER
Weber adalah seorang sosiolog asal jerman yang mempelajari aktivitas organisasi. Dalam bukunya Weber mengembangkan teori hubungan struktur kekuasaan.
Dia menjelaskan tentang tipe-tipe organisasi yang ideal yang disebutnya bureaucracy suatu bentuk organisasi yang memiliki ciri adanya :
  1. division of labor, pekerjaan dipecah menjadi lebih sederhana, dikerjakan secara rutin dan berdefinisi dengan jelas.
  2. hierarki yang jelas, posisi/jabatan tertata dalam hierarki dengan ranntai perintah ang jelas.
  3. seleksi formal, orang-orang yang melaksanakan pekerjaan dipilih berdasarkan kepada kualifikasi teknis.
  4. aturan dan regulasi formal, artinya adanya sistem yang tertulis dan prosedur operasi yang standar.
  5. Hubungan impersonal, artinya penerapan aturan dan pengawasan seragam tidak berdasarkan penilaian pribadi.
  6. Orientasi pada karier, manajer adalah suatu karier profesional bukan pemilikdari unit yang dipimpin.
Bentuk birokrasi ideal ini disadari oleh Weber tidak akan ada dalam kenyataan, namun teorinya dapat digunakan pada organisasi yang besar.

No comments:

Post a Comment