Keterampilan tersebut kemudian disusun dalam suatu rangkaian aktivitas. Setiap rangkaian aktivitas itu disebut model. Ada sejumlah besar model literasi informasi, penelitian, atau informasi problem solving yang tersediauntuk digunakan. Berikut ini adalah pilihan dari beberapa model literasi informasi yang diciptakan dalam berbagai kepentingan.
1. The Big 6
The Big 6 dikembangkan oleh Mike Eisenberg dan Bob Berkowitz (Eisenberg & Berkowitz, 2000). The Big 6 adalah pendekatan yang paling banyak dikenal dan digunakan untuk mengajar informasi dan keterampilan teknologi di dunia.
Big 6 adalah model proses bagaimana orang-orang dari segala usia memecahkan masalah informasi.
Dari praktik dan studi, ditemukan bahwa pemecahan masalah informasi yang sukses meliputi enam tahap dengan dua sub tahap sebagai berikut :
a. Definisi Tugas
1) Definisikan masalah informasi yang dihadapi
2) Identifikasi informasi yang diperlukan
b. Strategi mencari informasi
1) Menentukan semua sumber yang mungkin
2) Memilih sumber terbaik
c. Lokasi dan akses
1) Tentukan lokasi sumber secara intelektual ataupun fisik
2) Menemukan informasi dalam sumber
d. Menggunakan informasi
1) Menghadapi, misalnya membaca, mendengar, menyentuh, dan mengamati
2) Ekstrak informasi yang relevan
e. Sintesis
1) Mengorganisasikan banyak sumber
2) Sajikan informasi
f. Evaluasi
1) Nilai produk yang dihasilkan dari segi efektivitas
2) Nilai proses, apakah efisien
2. Research Cycle
Mahasiswa pasca sarjana bisnis (graduate business students) memerlukan 10 keterampilan untuk melakukan penelitian pada abad informasi ini (Donaldson, 2004). Adapun ke-10 keterampilan itu :
- Fokus pada topik (persempit topik/perluas ruang lingkup);
- Bekerja dalam urutan kronologis terbalik, pertama kali menelusur informasi terbaru;
- Memehami signifikansi terminologi dan tentukan tajuk subjek yang benar;
- Menganekaragamkan sumber (gunakan buku, majalah, situs internet, dll);
- Gunakan strategi Boole (AND,OR,NOT) pada penelusuran komputer;
- Gandakan sumber sampai tiga kali (identifikasi sebanyak tiga kali rujukan dari yang diperlukan);
- Evaluasi secara kritis materi yang ditemukan kembali;
- Harus memiliki kecurigaan pada sumber yang berasal dari web;
- Asimilasikan informasi, jagan plagiat, masukan gagasan sendiri ke dalam topik penelitian;
- Sitir semua sumber.
3. Bruce's Seven Faces of Imformation Literacy
Bruce (1997) menggunakan pendekatan informasi terhadap literasi informasi. Ada tiga strategi yang diusulkan sebagai berikut :
- Ancangan perilaku (Behaviourist approach) menyatakan untuk dapat digambarkan sebagai melek informasi, seseorang harus menunjukkan karakteristik tertentu serta mendemonstrasikan keterampilan tertentu yang dapat diukur. Pendekatan semacam itu dianut oleh ACRL dalam standarnya.
- Ancangan konstruktiv (constructivist approach) : tekanan pada pembelajar dalam mengonstruksi gambar domainnya, misalnya melalui pembelajaran berbasis persoalan.
- Ancangan relasional, dimulai dengan menggambarkan fenomena dalam bahasa dari yang telah dialami seseorang.
Adapun tujuh wajah literasi informasi sebagai berikut :
- Konsepsi teknologi informasi : literasi informasi dilihat sebagai penggunaan teknologi informasi untuk keperluan temu balik informasi serta komunikasi.
- Konsepsi sumber ke informasi : literasi informasi dilihat sebagai menemukan informasi yang berada di sumber informasi.
- Konsepsi proses informasi : literasi informasi dilihat sebagai melaksanakan sebuah proses.
- Konsepsi pengendalian informasi : literasi informasi dilihat sebagai pengendalian informasi.
- Konsepsi konstruksi pengetahuan : literasi informasi dilihat sebagai pembuatan basis pengetahuan pribadi pada bidang yang baru.
- Konsepsi perluasan pengetahuan : literasi informasi dilihat sebagai berkarya dengan pengetahuan dan perspektif pribadi yang dipakai sedemikian rupa sehingga mencapai wawasan baru.
- Konsepsi kearifan : literasi informasi dilihat sebagai penggunaan informasi secara bijak bagi kemudaratan orang lain.
No comments:
Post a Comment